Musim panas sudah berakhir, dan kini dunia siap menyambut musim gugur
dan salju. Yang di Indonesia seringkali disebut dengan masa musim
penghujan, lantas apa yang tertinggal di musim panas?
Identik dengan cuaca panas dan kondisi penuh semangat, sekelompok orang terkadang ingin berlibur ke sebuah pulau tropis yang hangat untuk bersenang-senang.
Tapi bagaimana jika kamu dan teman-temanmu terdampar di pulau yang menakutkan? Terdengar seperti film LOST? Ini bukanlah kelakar, karena memang ada pulau-pulau menakutkan di dunia yang bisa membuat liburan musim panasmu menjadi mimpi buruk.
Identik dengan cuaca panas dan kondisi penuh semangat, sekelompok orang terkadang ingin berlibur ke sebuah pulau tropis yang hangat untuk bersenang-senang.
Tapi bagaimana jika kamu dan teman-temanmu terdampar di pulau yang menakutkan? Terdengar seperti film LOST? Ini bukanlah kelakar, karena memang ada pulau-pulau menakutkan di dunia yang bisa membuat liburan musim panasmu menjadi mimpi buruk.
1. Ilha de Queimada Grande (Pulau Ular), Brazil
nelayan ditemukan tewas bersimbah darah di kapalnya karena serangan
ular, dan sebuah keluarga dibunuh oleh serangan ular di malam hari.
Tunggu, ini bukanlah deskripsi cerita film INDIANA JONES atau ANACONDA, namun ini yang terjadi di pulau Ilha de Queimada Grande ini.Terdengar kurang mengerikan? Disebutkan populasi ular di pulau ini digambarkan bahwa setiap satu meter persegi diisi oleh hampir lima ekor ular. Ini adalah pulau yang menjadi surga ular di dunia.
2. Pulau Poveglia, Italia
Jika kita terdampar di pulau ini kita akan jatuh
ke air dan disambut oleh ikan hiu.
Apa yang terlintas di pikiran saat melihat gambar pulau Fiji? Pulau indah untuk bulan madu? Salah, buang jauh-jauh pikiranmu. Fiji justru dikenal sebagai pulau dengan banyak insiden kematian misterius. Termasuk cerita anak-anak kanibal, pembunuhan anak-anak, penyiksaan anak-anak.
Seseorang yang mendatangi pulau ini di tahun 1839 mengaku melihat mayat remaja laki-laki, perempuan, dan anak-anak dibawa ke Rewa sebagai tumbal untuk Tanoa. Bahkan mayat itu dimasak dan dimakan oleh populasi suku kanibal di sana, sudah jangan dilanjutkan, karena itu mengerikan.
Seakan menggambarkan apa yang ada dalam film HOSTEL, SHUTTER ISLAND dan SUCKER PUNCH. Awalnya Poveglia adalah semacam lokasi 'pembuangan' bagi mereka yang terjangkit wabah penyakit. Ribuan orang dikarantina di lokasi ini dan mereka pun meninggal di pulau Poveglia.
Sekitar 160 ribu orang meninggal di Poveglia, dengan tulang-tulang mereka yang dikremasi. Seakan belum mengerikan, pada tahun 1922 dibangun rumah sakit mental dengan bunyi lonceng yang menyeramkan. Rumor menyebutkan dokter rumah sakit seringkali melakukan lobotomi untuk para pasien jiwa.
Pada tahun 1945, sekitar 900 orang tentara Jepang menyerang pulau kecil di pantai Myanmar. Melintasi rawa-rawa, musuh para tentara yang sebenarnya justru ada di lokasi itu. Hasilnya? 500 orang tentara tewas diserang oleh sekelompok buaya air tawar.
Pulau Ramree diyakini bukan hanya rumah bagi nyamuk pembawa malaria atau kalajengking mematikan, namun juga predator paling mengerikan, buaya.
Untuk bernafas kita butuh udara sehat yang mengandung oksigen, meskipun akhir-akhir ini udara perkotaan sudah mengandung polusi. Namun setidaknya udara itu tak mengandung unsur mematikan sulfur. Tapi yang ada di pulau Izu ini adalah sulfur di udara.
Kandungan sulfur di pulau Izu diakibatkan oleh tingginya aktivitas vulkanis di sana. Izu menjadi lokasi dengan tingkat sulfur tertinggi di dunia, anehnya masih ada minoritas manusia yang tinggal di sana. Ingin ikut?
6. Pulau Fiji, Melanesia
Apa yang terlintas di pikiran saat melihat gambar pulau Fiji? Pulau indah untuk bulan madu? Salah, buang jauh-jauh pikiranmu. Fiji justru dikenal sebagai pulau dengan banyak insiden kematian misterius. Termasuk cerita anak-anak kanibal, pembunuhan anak-anak, penyiksaan anak-anak.
Seseorang yang mendatangi pulau ini di tahun 1839 mengaku melihat mayat remaja laki-laki, perempuan, dan anak-anak dibawa ke Rewa sebagai tumbal untuk Tanoa. Bahkan mayat itu dimasak dan dimakan oleh populasi suku kanibal di sana, sudah jangan dilanjutkan, karena itu mengerikan.
Seakan menggambarkan apa yang ada dalam film HOSTEL, SHUTTER ISLAND dan SUCKER PUNCH. Awalnya Poveglia adalah semacam lokasi 'pembuangan' bagi mereka yang terjangkit wabah penyakit. Ribuan orang dikarantina di lokasi ini dan mereka pun meninggal di pulau Poveglia.
Sekitar 160 ribu orang meninggal di Poveglia, dengan tulang-tulang mereka yang dikremasi. Seakan belum mengerikan, pada tahun 1922 dibangun rumah sakit mental dengan bunyi lonceng yang menyeramkan. Rumor menyebutkan dokter rumah sakit seringkali melakukan lobotomi untuk para pasien jiwa.
3. Pulau Ramree, Myanmar
Pada tahun 1945, sekitar 900 orang tentara Jepang menyerang pulau kecil di pantai Myanmar. Melintasi rawa-rawa, musuh para tentara yang sebenarnya justru ada di lokasi itu. Hasilnya? 500 orang tentara tewas diserang oleh sekelompok buaya air tawar.
Pulau Ramree diyakini bukan hanya rumah bagi nyamuk pembawa malaria atau kalajengking mematikan, namun juga predator paling mengerikan, buaya.
4. Pulau Izu, Jepang
Untuk bernafas kita butuh udara sehat yang mengandung oksigen, meskipun akhir-akhir ini udara perkotaan sudah mengandung polusi. Namun setidaknya udara itu tak mengandung unsur mematikan sulfur. Tapi yang ada di pulau Izu ini adalah sulfur di udara.
Kandungan sulfur di pulau Izu diakibatkan oleh tingginya aktivitas vulkanis di sana. Izu menjadi lokasi dengan tingkat sulfur tertinggi di dunia, anehnya masih ada minoritas manusia yang tinggal di sana. Ingin ikut?
5. Great Pacific Garbage Patch, Pasifik Utara
Jika
pulau-pulau biasa terbentuk dari daratan, maka pulau yang terletak di
Pasifik Utara ini dibuat dari tumpukan sampah. Dengan luas setara
dengan Texas, pulau ini berisi sampah-sampah yang diakibatkan pola
rotasi arus laut.
Apa yang terlintas di pikiran saat melihat gambar pulau Fiji? Pulau indah untuk bulan madu? Salah, buang jauh-jauh pikiranmu. Fiji justru dikenal sebagai pulau dengan banyak insiden kematian misterius. Termasuk cerita anak-anak kanibal, pembunuhan anak-anak, penyiksaan anak-anak.
Seseorang yang mendatangi pulau ini di tahun 1839 mengaku melihat mayat remaja laki-laki, perempuan, dan anak-anak dibawa ke Rewa sebagai tumbal untuk Tanoa. Bahkan mayat itu dimasak dan dimakan oleh populasi suku kanibal di sana, sudah jangan dilanjutkan, karena itu mengerikan.
Seakan menggambarkan apa yang ada dalam film HOSTEL, SHUTTER ISLAND dan SUCKER PUNCH. Awalnya Poveglia adalah semacam lokasi 'pembuangan' bagi mereka yang terjangkit wabah penyakit. Ribuan orang dikarantina di lokasi ini dan mereka pun meninggal di pulau Poveglia.
Sekitar 160 ribu orang meninggal di Poveglia, dengan tulang-tulang mereka yang dikremasi. Seakan belum mengerikan, pada tahun 1922 dibangun rumah sakit mental dengan bunyi lonceng yang menyeramkan. Rumor menyebutkan dokter rumah sakit seringkali melakukan lobotomi untuk para pasien jiwa.
6. Pulau Fiji, Melanesia
Apa yang terlintas di pikiran saat melihat gambar pulau Fiji? Pulau indah untuk bulan madu? Salah, buang jauh-jauh pikiranmu. Fiji justru dikenal sebagai pulau dengan banyak insiden kematian misterius. Termasuk cerita anak-anak kanibal, pembunuhan anak-anak, penyiksaan anak-anak.
Seseorang yang mendatangi pulau ini di tahun 1839 mengaku melihat mayat remaja laki-laki, perempuan, dan anak-anak dibawa ke Rewa sebagai tumbal untuk Tanoa. Bahkan mayat itu dimasak dan dimakan oleh populasi suku kanibal di sana, sudah jangan dilanjutkan, karena itu mengerikan.
Seakan menggambarkan apa yang ada dalam film HOSTEL, SHUTTER ISLAND dan SUCKER PUNCH. Awalnya Poveglia adalah semacam lokasi 'pembuangan' bagi mereka yang terjangkit wabah penyakit. Ribuan orang dikarantina di lokasi ini dan mereka pun meninggal di pulau Poveglia.
Sekitar 160 ribu orang meninggal di Poveglia, dengan tulang-tulang mereka yang dikremasi. Seakan belum mengerikan, pada tahun 1922 dibangun rumah sakit mental dengan bunyi lonceng yang menyeramkan. Rumor menyebutkan dokter rumah sakit seringkali melakukan lobotomi untuk para pasien jiwa.
7. Balls Pyramid, Australia
Balls
Pyramid memiliki tinggi sekitar 1.800 kaki. Dihuni oleh serangga
mengerikan yang disebut Drycocelus australis. Serangga yang juga sering
disebut dengan Lord Howe ini berukuran 6 inchi dan tak bisa terbang.
Meskipun tidak mematikan, namun bisa membuat menggigil.
Pulau Runit adalah pulau di mana militer Amerika Serikat melakukan lebih dari 150 kali uji coba nuklir antara tahun 1946-1962. Pihak militer berusaha membersihkan puing-puing radioaktif pada tahun 1970-an, namun sampai saat ini kawasan itu masih terlarang untuk didatangi karena tingkat radiasi.
Hampir sama seperti Runit, pulau Farallon juga menjadi lokasi sampah untuk limbah nuklir pada tahun 1946-1970. Di mana lebih dari 47.800 drum limbah radioaktif berada di sana. Berlibur ke pulau ini, berarti kita menyerahkan hidup ke kematian.
Pulau di kawasan Skotlandia ini bisa disebut sebagai limbah medis paling beracun. Bayangkan, pada tahun 1942 Inggris mulai mengembangkan anthrax sebagai senjata untuk Perang Dunia II. Mereka melakukan uji coba bom dengan bakteri di pulau ini, meskipun tidak menjadikannya senjata (untunglah). Tahun 1986, operasi pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan 280 ton formalin di pulau ini.
8. Pulau Runit, Pasifik Utara
Pulau Runit adalah pulau di mana militer Amerika Serikat melakukan lebih dari 150 kali uji coba nuklir antara tahun 1946-1962. Pihak militer berusaha membersihkan puing-puing radioaktif pada tahun 1970-an, namun sampai saat ini kawasan itu masih terlarang untuk didatangi karena tingkat radiasi.
9. Pulau Farallon, San Fransisco
Hampir sama seperti Runit, pulau Farallon juga menjadi lokasi sampah untuk limbah nuklir pada tahun 1946-1970. Di mana lebih dari 47.800 drum limbah radioaktif berada di sana. Berlibur ke pulau ini, berarti kita menyerahkan hidup ke kematian.
10. Pulau Gruinard, Skotlandia
Pulau di kawasan Skotlandia ini bisa disebut sebagai limbah medis paling beracun. Bayangkan, pada tahun 1942 Inggris mulai mengembangkan anthrax sebagai senjata untuk Perang Dunia II. Mereka melakukan uji coba bom dengan bakteri di pulau ini, meskipun tidak menjadikannya senjata (untunglah). Tahun 1986, operasi pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan 280 ton formalin di pulau ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar